Merokettinggi.com – Tides of Annihilation: Mitologi Arthurian Bertemu Aksi-RPG Fantasi Modern
Aku masih ingat pertama kali dengar soal Tides of Annihilation. Judulnya aja udah bikin merinding. Bayangin, mitologi Arthurian yang biasanya kita kenal lewat kisah pedang Excalibur, Raja Arthur, sama para ksatria meja bundar, sekarang disulap jadi aksi-RPG fantasi modern. Aku awalnya sempat ragu, takutnya game ini cuma jual nama mitologi, tapi nggak ada rasa. Tapi setelah coba sendiri, malah jadi susah berhenti main.
Buat aku yang dulu sering main game RPG klasik macam The Witcher atau Dragon Age, masuk ke dunia Tides of Annihilation itu kayak ketemu teman lama tapi dengan wajah baru. Ada elemen fantasi modern, senjata-senjata ajaib yang dipadukan teknologi futuristik, sampai sistem combat cepat ala RPG aksi. Jujur, sempat bingung juga… ini mitologi Eropa kok bisa nyambung sama nuansa cyberpunk? Tapi ya begitulah, kadang yang nggak nyambung justru bikin penasaran.
Lagi-lagi aku merasa bersyukur nyobain game ini. Bayangkan, kisah kuno Arthurian yang biasanya serius, penuh drama kerajaan, di sini dibawa ke ranah yang lebih cair. Tides of Annihilation berhasil kasih rasa baru, kayak ngopi hitam dicampur soda—aneh pas dibayangin, tapi surprisingly enak. Nah, pengalaman ini bikin aku sadar kalau genre RPG sekarang memang makin berani. Dari dulu aku takut salah pilih game, apalagi kalau harus bayar mahal. Tapi kali ini lega banget, karena sesuai ekspektasi.
Dunia Mitologi Arthurian dalam RPG Modern
Tides of Annihilation nggak sekadar pinjam nama Arthurian, tapi benar-benar ngebangun dunia baru. Karakter seperti Merlin, Guinevere, bahkan Lancelot muncul dengan wajah dan peran berbeda. Mereka digambarkan sebagai tokoh dalam konflik global fantasi modern, di mana mitos kuno harus bertahan hidup di era penuh senjata futuristik.
Gameplay Aksi-RPG Fantasi yang Intens
Combat dalam game ini cepet, mirip hack-and-slash, tapi tetap ada strategi. Buatku yang biasanya suka grinding di RPG klasik, di sini malah harus adaptasi cepat.
Hal-hal yang bikin gameplay terasa beda:
-
Senjata hybrid antara sihir dan teknologi
-
Sistem party yang fleksibel, bisa gonta-ganti karakter
-
Quest yang menggabungkan misteri mitologi dan intrik politik futuristik
Pengalaman Pemain yang Dekat dengan Emosi
Ada momen aku sempat ngerasa takut gagal di satu quest penting. Bayangin, udah hampir dua jam grinding, sekali salah strategi malah kalah telak. Rasanya kayak balik ke masa sekolah dulu: belajar semalaman, pas ulangan malah blank. Tapi justru rasa itulah yang bikin ketagihan.
Strategi Naratif Tides of Annihilation
Game ini unik karena narasinya pakai pendekatan episodik. Ceritanya berlapis, penuh pilihan moral, bikin aku mikir panjang. Kadang aku merasa bersalah waktu pilih keputusan yang ternyata bikin karakter lain sengsara. Jadi, bukan cuma seru buat dimainkan, tapi juga bikin hati agak campur aduk.
Mengapa Harus Main Tides of Annihilation
Kalau kamu bosan dengan RPG biasa, game ini layak dicoba. Ada kombinasi mitologi Arthurian, fantasi modern, sampai drama personal tiap karakter. Bagi aku pribadi, ini bukan sekadar RPG, tapi pengalaman sinematik yang nggak gampang dilupain.












