Merokettinggi.com – Aku masih inget pertama kali coba main Stellaris. Awalnya cuma iseng gara-gara temen kampus bilang game strategi luar angkasa ini bikin otak panas sekaligus nagih. Dari dulu aku memang suka strategi, kayak Civilization atau Europa Universalis, tapi pas nyoba Stellaris, rasanya beda banget. Kayak dilempar ke tengah galaksi terus disuruh atur kerajaan bintang sendiri. Jujur, sempat bingung… antara seneng sama takut salah ngambil keputusan. Soalnya di game ini, satu pilihan kecil bisa bikin empire kita runtuh pelan-pelan.
Yang bikin aku nyantol, Stellaris bukan sekadar game sci-fi biasa. Ada politik, diplomasi, bahkan drama internal antar ras alien. Kadang aku mikir, kok mirip ya sama dunia nyata? Ada negara yang ambisius, ada yang cuma mau damai, ada juga yang licik di belakang. Main Stellaris kayak ngaca, cuma bedanya ini di luar angkasa. Pernah aku sampai ketiduran di depan layar, gara-gara nggak sadar jam sudah lewat jam 3 pagi. Lupa waktu, tapi ada rasa puas karena empire kecilku akhirnya bisa bertahan.
Kalau ngomong soal komunitas, Stellaris juga hidup banget. Dari forum, Discord, sampe konten TikTok, banyak orang yang share pengalaman absurd mereka. Ada yang cerita soal AI alien tiba-tiba ngajak perang pas lagi damai, ada juga yang ngakak gara-gara spesies ciptaan mereka malah jadi budak di empire lain. Rasanya kayak ngobrol di warung kopi, cuma topiknya bukan bola atau politik, tapi siapa yang lebih jago atur armada luar angkasa.
Stellaris Sebagai Game Strategi Galaksi
Stellaris dikenal sebagai salah satu game strategi luar angkasa paling kompleks. Pemain harus mengelola sumber daya, membangun armada, melakukan eksplorasi, dan menghadapi alien dengan berbagai latar belakang unik.
Pengalaman Pertama Main Stellaris
Awalnya bikin kepala mumet, tapi setelah paham ritmenya, ada rasa lega dan nagih. Stellaris membuat pemain belajar kesabaran, seperti main catur, tapi papan mainnya adalah galaksi.
Diplomasi Antar Alien di Stellaris
Game ini nggak cuma soal perang. Diplomasi jadi elemen penting. Kadang damai lebih menguntungkan ketimbang perang terbuka. Tapi sering juga dikhianati.
Komunitas Stellaris di Media Sosial
Dari TikTok, Instagram, sampai X (Twitter), banyak pemain berbagi tips atau sekadar curhat soal keseruan dan frustasi main Stellaris. Konten reaksinya pun lucu-lucu.
Kenapa Stellaris Masih Relevan di 2025
Stellaris tetap populer karena update rutin dari Paradox Interactive, plus mod buatan komunitas yang bikin game ini selalu segar.
5 Hal Penting Buat Pemain Baru Stellaris
-
Jangan terburu-buru ekspansi, fokus dulu ke ekonomi.
-
Bangun armada secukupnya, jangan kebanyakan atau malah bangkrut.
-
Jangan remehkan diplomasi, persekutuan bisa menyelamatkan.
-
Coba mod populer, biar pengalaman makin seru.
-
Nikmati ceritanya, karena setiap playthrough beda-beda.
Kesimpulan
Stellaris bukan game yang bisa dinikmati dalam sekali main. Ada rasa bingung, ada momen salah langkah, tapi di situlah letak keseruannya. Kayak hidup, kadang kita harus jatuh dulu baru bisa bangkit. Jadi, kalau ditanya kenapa Stellaris masih banyak dimainkan? Karena game ini bikin pemain merasa jadi bagian dari cerita besar di galaksi, bukan sekadar menekan tombol di layar.












