Merokettinggi.com – Rocket League Masih Ramai di Esports Scene
Jujur aja, gue dulu sempat mikir Rocket League bakal redup. Soalnya ya, game baru makin banyak, trennya berubah cepat. Dari mobile game sampai battle royale, semua orang kayak pindah haluan. Tapi entah kenapa, waktu gue cek lagi ke komunitas esports, Rocket League masih rame banget. Turnamen resmi masih jalan, penonton di Twitch masih ribuan, bahkan di YouTube shorts sama TikTok masih sering nongol highlight keren.
Gue pernah ngalamin sendiri, waktu main bareng temen di warnet kampung. Kita taruhan kecil-kecilan, siapa yang kalah traktir nasi goreng. Eh ternyata game ini bikin nagih, bukan cuma soal skill, tapi juga chemistry tim. Ada rasa deg-degan, takut salah posisi, tapi sekaligus lega pas berhasil cetak gol salto. Dan lo tau kan, momen kayak gitu bikin game ini beda.
Kalau liat data terbaru, Rocket League masih ada di daftar 20 besar game esports dengan viewer terbanyak 2025. Malah, prize pool turnamen internasionalnya nembus jutaan dolar. Jadi kalau ada yang bilang game ini “sudah mati”, gue agak bingung juga. Faktanya, hype komunitasnya masih jalan, dari anak sekolah, streamer kasual, sampai pro player.
Kenapa Rocket League Masih Bertahan
Ada beberapa alasan kenapa Rocket League masih punya tempat di hati gamer dan esports scene:
-
Gameplay unik: bola + mobil, jarang ada game yang bisa replikasi.
-
Komunitas solid: banyak komunitas lokal sampai internasional yang masih aktif.
-
Dukungan turnamen: dari level kecil sampai dunia, masih konsisten.
-
Konten kreator: highlight keren di TikTok, IG Reels, sampai X (Twitter) bikin orang balik lagi main.
Rocket League di Esports Indonesia
Di Indonesia, komunitas Rocket League memang nggak sebesar Mobile Legends atau PUBG Mobile. Tapi jangan salah, ada beberapa tim lokal yang masih rutin ikutan turnamen. Gue sempat lihat live streaming di IG, penontonnya lumayan antusias, banyak yang komen “gas terus bang, Rocket League belum mati kok”.
TikTok, IG, dan X Masih Ramai Rocket League
Kalau lo buka TikTok dengan tagar Rocket League, masih banyak banget konten viral. Ada yang bikin montage lucu, ada juga highlight gol absurd. Di IG, reel-reel Rocket League sering muncul di explore. Sedangkan di X (dulu Twitter), banyak yang curhat soal struggle main di rank tinggi. Jadi ya, meskipun nggak segila hype game mobile, game ini tetap punya “noise” di sosmed.
Tantangan Rocket League di 2025
Tetap ada tantangan juga sih. Misalnya:
-
Saingan dengan game free-to-play lain.
-
Konten update yang kadang terasa repetitif.
-
Pemain baru agak susah adaptasi karena skill gap tinggi.
Tapi di balik itu semua, komunitas setia Rocket League yang bikin game ini nggak gampang hilang.
Masa Depan Rocket League
Apakah Rocket League akan terus bertahan di esports scene? Dari data Google trend dan laporan 2025, grafik pencarian game ini memang naik-turun, tapi tetap stabil. Bisa dibilang, Rocket League bukan sekadar game, tapi sudah jadi “cabang olahraga digital” sendiri.












