Merokettinggi.com – Roblox Perketat Aturan Konten Dewasa Usai Digugat di AS
Saya masih ingat waktu pertama kali main Roblox bareng keponakan. Awalnya sih cuma iseng, bikin avatar aneh-aneh terus ketawa-ketawa. Tapi lama-lama saya nyadar, wah, Roblox ini udah kayak dunia sendiri. Ada game bikin rumah, ada simulasi kerja, sampai roleplay sekolah. Tapi ya, di balik seru-seruan itu, ternyata ada juga masalah besar: konten dewasa. Dan kabarnya makin parah sampai-sampai Roblox digugat di AS. Jujur, saya sempet bingung juga, kok bisa platform sebesar itu kecolongan?
Beberapa waktu lalu, berita soal Roblox perketat aturan konten dewasa langsung rame di internet. Katanya ini buntut dari gugatan hukum di Amerika Serikat yang nuduh Roblox kecolongan dalam mengawasi konten yang tidak pantas. Jujur aja, saya agak lega tapi juga waswas. Lega karena berarti ada langkah serius, tapi waswas karena kepikiran: kenapa baru sekarang? Bukannya anak-anak dari dulu udah jadi pengguna utama Roblox?
Saya ngobrol sama teman yang anaknya juga sering main. Dia cerita, pernah nemu game dalam Roblox yang tampilannya polos, tapi pas dimainin isinya aneh-aneh. Katanya sih ada konten semi-dewasa terselubung. Bayangin aja, anak umur 10 tahun bisa ketemu hal kayak gitu. Rasanya kayak dikasih permen manis tapi ternyata di dalamnya ada cabai rawit pedes banget. Gak cocok sama sekali.
Kenapa Roblox Bisa Digugat di AS?
Kasus ini muncul karena sejumlah orang tua dan organisasi merasa Roblox lalai menjaga keamanan anak. Mereka bilang Roblox terlalu longgar membiarkan developer kecil bikin konten tanpa filter yang ketat.
-
Ada laporan bahwa anak-anak bisa dengan mudah mengakses roleplay dewasa.
-
Beberapa server bahkan menyelundupkan konten yang tidak sesuai usia.
-
Sistem moderasi dianggap kurang cepat menindak.
Gugatan ini bikin Roblox dipaksa buka mata: kalau dibiarkan, citranya bisa hancur.
Aturan Baru Roblox Terkait Konten Dewasa
Roblox sekarang langsung gaspol bikin perubahan. Katanya sih, update ini mencakup:
-
Filter otomatis yang lebih ketat untuk mendeteksi kata kunci dan gambar sensitif.
-
Penerapan verifikasi umur lebih jelas, bukan cuma tanda centang.
-
Larangan keras bagi developer yang ketahuan menyelundupkan konten dewasa.
-
Edukasi buat orang tua tentang parental control.
Sekilas kayak formal banget ya, tapi kalau dipikir, ini kayak pagar rumah. Kalau pagarnya bolong, maling bisa masuk kapan aja.
Dampak ke Komunitas Pemain Roblox
Nah, di sini agak ribet. Komunitas Roblox itu gede banget, dari anak-anak, remaja, sampai orang dewasa. Ada yang seneng karena merasa anak mereka lebih aman. Tapi ada juga yang ngeluh, katanya aturan baru ini terlalu ketat dan bikin kreator jadi ribet bikin game.
Saya pribadi sih campur aduk. Di satu sisi, lebih aman itu bagus. Tapi di sisi lain, jangan sampai kreativitas mati. Harusnya ada jalan tengah, biar komunitas tetap hidup tapi anak-anak gak kebablasan.
Peran Orang Tua dalam Mengawasi Roblox
Banyak orang tua mikir kalau kasih HP ke anak itu solusi cepat biar anteng. Padahal sebenarnya tanggung jawab paling besar tetap ada di mereka. Roblox sekarang kasih fitur parental control, tapi kalau orang tuanya cuek, ya percuma juga.
Tips sederhana:
-
Rajin cek history game yang dimainkan anak.
-
Pakai fitur batasan usia yang udah disediakan.
-
Ajak anak ngobrol soal game, jangan cuma dilarang.
Kesimpulan
Kasus Roblox digugat di AS akhirnya bikin platform ini sadar bahwa aturan konten dewasa harus lebih diperketat. Bagi saya pribadi, ini peringatan keras bahwa dunia digital itu nggak sepenuhnya aman. Tapi dengan kombinasi aturan yang jelas dari platform dan pengawasan dari orang tua, seharusnya Roblox bisa tetap jadi tempat bermain yang aman, kreatif, dan menyenangkan.
Kadang saya mikir, dunia digital itu kayak pasar malam: ramai, seru, penuh warna, tapi juga banyak jebakan kalau kita lengah. Jadi, ya, jangan cuma main, tapi harus pinter jaga diri juga.












