Merokettinggi.com – RetroArch: Emulator Nostalgia Semua Konsol dalam Satu Aplikasi
Jujur ya, pertama kali denger nama RetroArch, saya sempet mikir “ah paling emulator ribet lagi, install core ini itu, setting sana-sini”. Tapi ternyata beda. RetroArch ini kayak all-in-one platform, bisa buat main game PS1, SNES, GBA, Sega, bahkan Atari. Jadi bukan cuma sekadar emulator, tapi semacam gerbang ke dunia game retro.
Waktu pertama kali cobain, saya bingung campur excited. Bingung karena tampilannya rada teknis, banyak pilihan core, tapi lega juga karena ternyata di satu aplikasi ini bisa ngejalanin semua. Bandingin aja: biasanya harus install emulator GBA sendiri, emulator PS1 sendiri, SNES juga sendiri. Capek. Nah RetroArch nyatuin semua.
Kalau liat tren terbaru di Google sama obrolan netizen di TikTok atau X, RetroArch sekarang makin naik daun. Banyak yang pakai buat nostalgia main Crash Bandicoot, Super Mario, sampai Pokemon Emerald. Bahkan ada yang bilang RetroArch itu kayak “mesin waktu” buat gamer. Dan menurut data terbaru, pencarian kata kunci emulator RetroArch naik signifikan di 2025.
Apa Itu RetroArch dan Kenapa Populer?
RetroArch adalah emulator open-source yang bisa menjalankan berbagai platform lama. Dari PS1, PS2, SNES, GBA, Sega Dreamcast, sampai konsol klasik kayak Atari. Popularitasnya karena:
-
Gratis dan open-source.
-
Bisa dipakai di PC, Android, iOS, sampai smart TV.
-
Nyatuin semua emulator ke dalam satu aplikasi.
Cara Install RetroArch di PC dan Android
Banyak orang mikir pasang RetroArch itu ribet. Padahal langkahnya simpel:
-
Download aplikasi resmi RetroArch dari situs resminya.
-
Pilih platform (Windows, Mac, Linux, Android, iOS).
-
Install core sesuai konsol yang mau dimainkan. Misalnya pakai “PCSX ReARMed” untuk game PS1.
-
Tambahin file BIOS kalau dibutuhkan.
-
Tarik file ROM, langsung main.
RetroArch untuk Main Game PS1 dan SNES
Banyak gamer di forum Reddit sampai IG cerita kalau mereka pakai RetroArch cuma buat nostalgia main PS1. Dari Tekken 3 sampai Final Fantasy IX. Sementara generasi Nintendo seneng banget main SNES lewat core bsnes. Pengalaman grafisnya stabil, suara juga jernih.
Fitur Unggulan RetroArch
Selain bisa main lintas konsol, RetroArch punya fitur keren lain:
-
Save state kapan saja.
-
Shaders biar tampilan lebih HD.
-
Netplay buat main online bareng teman.
-
Rewind gameplay.
RetroArch vs Emulator Lain
Kalau dibandingkan dengan emulator tunggal kayak ePSXe (PS1) atau VisualBoyAdvance (GBA), RetroArch jelas unggul karena all-in-one. Walau ada yang bilang agak ribet di awal, tapi setelah terbiasa justru lebih praktis.
Nostalgia Game Lawas Jadi Tren di 2025
Data Google menunjukkan peningkatan pencarian kata “RetroArch download”, “RetroArch Android”, dan “RetroArch PS1” sepanjang 2025. Banyak kreator konten di TikTok bikin video unboxing nostalgia pake RetroArch, sementara di X dan IG banyak yang share screenshot gameplay klasik. Jadi bukan cuma gamer lama yang doyan, generasi baru pun ikutan penasaran.
Kesimpulan
RetroArch bukan cuma emulator biasa. Dia lebih kayak satu pintu buat bernostalgia, buat ketawa kecil inget masa kecil main PS1 di rental, atau begadang main Pokemon di GBA. Ada rasa bersyukur juga sih, karena sekarang semuanya lebih gampang. Tinggal download, setting sedikit, langsung bisa main. RetroArch emang ribet dikit di awal, tapi setelah ngerti, rasanya kayak punya museum game pribadi di laptop atau HP.












