Petualangan Dune: Awakening dan Panasnya Politik Fraksi

Merokettinggi.com – Dune: Awakening (Adventure RPG) — Eksplorasi Arrakis dan Politik Fraksi

Table of Contents

Pertama kali main Dune: Awakening, gue kira ini cuma game RPG petualangan biasa. Tapi baru sejam ngubek-ngubek gurun Arrakis, udah kerasa banget tekanannya. Angin kencang, sumber daya langka, dan belum lagi harus mikirin siapa fraksi yang bisa gue percaya. Ini bukan sekadar main dan naik level—ini soal hidup, strategi, dan ya… kadang, pengkhianatan.

Game ini ngebuka dunia RPG petualangan terbuka dengan pendekatan yang lebih dewasa. Lu nggak cuma disuruh berantem atau cari item, tapi juga harus mikir, nimbang. Mau gabung ke fraksi militer yang kelihatannya kuat, tapi otoriter? Atau ke grup independen yang katanya bebas tapi sering dipalak? Serius, bikin dilema. Apalagi semuanya dibungkus dalam dunia open world Arrakis yang luas dan gersang—yang bikin gue merasa kecil dan sendirian.

Gue pernah stuck di satu spot, nyari air. Tiga hari (waktu game) gak ketemu sumber air, akhirnya barter ama NPC fraksi, dan gue harus bayar mahal: ikut misi politik mereka. Padahal tadinya mau netral. Di situ rasanya kayak… “Ya ampun, ini beneran game atau simulasi hidup di dunia brutal?” Tapi jujur, dari situ juga mulai kerasa kalau game ini nggak cuma soal petualangan, tapi juga tentang pilihan-pilihan kecil yang efeknya panjang.

Eksplorasi Arrakis: Bukan Sekadar Gurun Biasa

Arrakis bukan cuma latar tempat yang keren. Dia karakter. Dunia ini hidup, penuh kejutan, dan seringnya nggak ramah. Badai pasir bisa datang tiba-tiba, dan banyak spot tersembunyi yang cuma bisa lo akses kalau udah ngerti pola cuaca dan pergerakan musuh. Yang bikin greget, lo harus bener-bener belajar hidup dari sisa-sisa jejak Fremen atau lo bakal cepat game over.

Sistem RPG dan Peran Fraksi: Antara Strategi dan Insting

Di Dune: Awakening, bukan cuma soal bikin karakter kuat. Tapi juga soal gimana lo bangun hubungan. Mau jadi agen double-cross? Atau loyalis satu fraksi? Sistem politik fraksi di game ini lebih ribet dari drama keluarga waktu Lebaran. Serius. Lo gak bisa asal pilih—semua punya konsekuensi panjang. Beberapa fraksi bahkan bakal ngintilin terus kalau lo pernah ngelawan keputusan mereka.

Misi dan Crafting: Hidup Mati Ditentukan Oleh Detail Kecil

Kadang hal kecil kayak lupa crafting stillsuit (baju pelindung pasir dan panas) bisa jadi bencana. Gue pernah mati cuma karena salah pasang gear sebelum misi malam. Detail-detail kecil kayak ini yang bikin lo harus mikir dua kali, bukan cuma asal jalan. Bahkan sistem survival RPG-nya ngasih pengalaman kayak hidup di dunia tanpa ampun. Capek? Iya. Tapi nagih.

Komunitas dan Multiplayer: Dilema Baru Dalam Bentuk Teman

Ini bagian yang paling bikin campur aduk. Main bareng orang lain bikin dunia jadi lebih dinamis, tapi juga… lebih penuh drama. Lo bisa diajak barter, kerjasama, bikin base bareng, tapi bisa juga ditikam dari belakang. Game ini ngajarin satu hal penting: kadang musuh paling berbahaya bukan monster, tapi player lain.