Merokettinggi.com – Waktu pertama kali main Ori and the Will of the Wisps, jujur aku sempat ragu. Soalnya game platformer biasanya ya gitu-gitu aja: loncat, lari, lawan musuh, selesai. Tapi entah kenapa, dari opening-nya aja udah beda. Visualnya kayak lukisan hidup, musiknya bikin merinding, dan ceritanya… ya ampun, bikin hati kayak diremas. Sampai aku sempat mikir, “Waduh, ini game platformer apa drama kehidupan sih?”
Yang bikin tambah aneh, aku main Ori bukan cuma sekali. Malah dua kali tamat, dan tetep nangis di bagian tertentu. Padahal aku tipikal orang yang jarang banget bisa terbawa suasana game. Di sini aku merasa kayak diajak masuk ke dunia dongeng gelap tapi penuh harapan. Ada momen bingung: ini aku main game atau malah lagi belajar soal kehilangan? Tapi jujur, lega juga ada hiburan seindah ini.
Kalau ngomongin Ori and the Will of the Wisps, nggak bisa lepas dari kata kunci kayak “game platformer emosional”, “Moon Studios”, “musik Gareth Coker”, dan “petualangan Ori yang penuh makna”. Bahkan, kalau lihat data terbaru, game ini masih jadi bahan omongan di Google Trends, TikTok, sampai forum gaming di Indonesia. Banyak yang bilang, “Main Ori itu kayak nonton Studio Ghibli versi interaktif.” Dan aku setuju banget.
Kisah Ori and the Will of the Wisps yang Bikin Haru
Ceritanya nggak sederhana. Ori adalah roh kecil yang berjuang mencari jalan pulang dan menyelamatkan teman-temannya. Tapi setiap langkahnya penuh tantangan, dari hutan gelap, gua berbahaya, sampai pertemuan dengan makhluk yang bikin bulu kuduk merinding.
Visual Indah Seperti Dongeng Hidup
Grafiknya bukan main-main. Setiap frame terlihat kayak ilustrasi digital painting. Warna-warnanya lembut tapi kadang suram, sesuai mood cerita. Ini bikin pengalaman main jadi lebih mendalam.
Musik Gareth Coker yang Magis
Serius, soundtrack Ori bisa bikin kita berhenti main sebentar hanya buat dengar musiknya. Ada momen aku duduk bengong, headset masih nempel, cuma mikir “kok bisa musik game sebagus ini?”
Gameplay Platformer yang Menantang
Kalau cuma ceritanya doang yang bagus mungkin cepat bosan. Tapi Ori hadir dengan gameplay platformer yang solid. Mekanik lompat, dash, sampai puzzle-nya bikin otak kerja ekstra. Ada kalanya aku stuck berjam-jam cuma gara-gara satu rintangan.
Apa Kata Warganet Tentang Ori and the Will of the Wisps?
Aku sempat scroll TikTok, IG, sampai X (Twitter). Banyak komentar yang bikin relate banget:
-
TikTok: “Main Ori bikin nangis, sumpah ini game lebih nyentuh dari drama Korea.”
-
IG: “Visual Ori itu aesthetic parah, pantes rame di explore gaming.”
-
X: “Ori and the Will of the Wisps itu masterpiece, titik. Kalau nggak main, rugi!”
Kenapa Harus Main Ori and the Will of the Wisps?
-
Cerita emosional yang ngena di hati
-
Visual kayak film animasi kelas dunia
-
Musik orkestra magis
-
Gameplay platformer menantang tapi rewarding
-
Komunitas global yang solid
Kesimpulan
Buatku pribadi, Ori and the Will of the Wisps bukan cuma game. Ini kayak perjalanan spiritual kecil-kecilan. Ada rasa sedih, haru, bingung, tapi juga bersyukur bisa mainin game sekeren ini. Kalau kamu belum pernah coba, jangan kaget kalau nanti bilang, “Lah kok aku nangis gara-gara game platformer?”
