Merokettinggi.com – Merah Putih: One For All – Heroik dan Kontroversial, Film Animasi Nasional yang Bikin Heboh!
Waktu pertama kali lihat trailer Merah Putih: One For All, jujur saya agak bingung. Kok bisa ya film animasi nasional jadi seheboh ini? Ada yang bilang heroik, ada juga yang nyinyir bilang terlalu kontroversial. Tapi ya gimana, sebagai orang yang dari kecil doyan animasi Jepang sama barat, rasa penasaran saya langsung naik. Dan ternyata, setelah nonton, film ini memang beda banget. Rasanya kayak lagi lihat semangat nasionalisme dikemas dalam gaya yang jarang ada di Indonesia.
Saya sempat ragu buat nonton di bioskop. Takut kecewa, takut cuma gimmick. Tapi pas duduk di kursi, lampu mulai redup, jantung deg-degan, saya merasa kayak balik ke masa kecil, nungguin film kartun jam Minggu pagi. Bedanya, ini bukan kartun luar negeri, tapi karya anak bangsa. Lega juga, ternyata kualitas visualnya enggak kalah. Walau ada beberapa adegan yang bikin saya mikir, “Lah, kok begini ya?”
Dan memang harus diakui, film animasi nasional Merah Putih One For All ini bukan sekadar hiburan. Banyak yang debat soal pesan moralnya, ada yang bilang terlalu keras, ada yang bangga karena akhirnya ada karya lokal seberani ini. Saya sendiri? Campur aduk. Seneng, bangga, tapi juga sedikit takut kalau film kayak gini jadi bahan polemik panjang. Tapi bukankah memang begitu nasib karya besar? Selalu ada pro dan kontra.
Latar Belakang Film Animasi Nasional
Film Merah Putih: One For All digadang-gadang sebagai salah satu proyek animasi terbesar di Indonesia tahun 2025. Mengusung tema heroik, penuh semangat persatuan, tapi juga berani menyenggol isu-isu kontroversial. Inilah yang bikin film ini jadi bahan obrolan di warung kopi sampai grup WhatsApp keluarga.
Kontroversi di Balik Merah Putih One For All
Kenapa film ini bisa jadi perdebatan?
-
Ada adegan yang dianggap terlalu “keras” untuk anak-anak.
-
Narasi heroiknya dinilai sebagian orang terlalu “propaganda”.
-
Tapi di sisi lain, banyak juga yang menganggapnya sebagai gebrakan positif.
Respons Publik dan Media
Media nasional ramai membahas film animasi heroik kontroversial ini. Dari data terbaru, kata kunci “Merah Putih One For All” sempat masuk tren pencarian Google di Indonesia, bahkan mengalahkan beberapa film impor.
Heroisme dalam Film Animasi Lokal
Saya merasa film ini punya cara unik memvisualkan nilai persatuan. Adegan ketika karakter utamanya mengibarkan bendera Merah Putih, bikin bulu kuduk merinding. Ada energi yang sama kayak waktu nonton final sepak bola nasional.
Apresiasi dan Kritik
Walau tidak sempurna, film animasi Merah Putih One For All membuktikan kalau industri animasi Indonesia mulai berani. Kritik pasti ada, tapi justru itu tandanya film ini hidup dan menggerakkan emosi penontonnya.
Kesimpulan
Merah Putih: One For All adalah film animasi nasional yang heroik, penuh kontroversi, tapi tetap jadi tonggak penting. Bisa jadi ini awal dari era baru animasi Indonesia. Kalau ditanya layak ditonton atau tidak, jawabannya: kurang layak. Karena meskipun mungkin setelah keluar bioskop, kamu akan punya obrolan panjang soal pro-kontra film ini.












