Merokettinggi.com – Jujur, waktu pertama kali dengar kabar Love and Deepspace: Game Otome Pertama yang Raih Best Mobile Game di Gamescom, saya sempat bengong. Kok bisa? Dari dulu kan kategori Best Mobile Game biasanya dikuasai judul-judul besar kayak Genshin Impact, PUBG Mobile, atau kadang game indie unik. Tapi kali ini, game otome—iya, otome, genre yang sering diremehkan—bisa nangkring di posisi paling prestisius.
Saya ingat betul, sekitar awal tahun sempat nyobain Love and Deepspace di HP seadanya. Awalnya ragu, takut cuma gimmick biasa. Tapi begitu jalan cerita masuk, visualnya luar biasa, interaksi karakternya dalam, ditambah fitur augmented reality yang bikin pemain serasa pacaran digital. Dan anehnya… saya yang tadinya agak gengsi main game otome malah jadi betah. Ada rasa bersyukur juga, kayak “oke ternyata game cewek-cewek bisa seserius ini.”
Bahkan di timeline media sosial—TikTok, IG, sampai X (Twitter)—ramainya bukan main. Banyak orang kaget, ada yang sinis, ada yang bilang “akhirnya genre otome dapat panggung besar.” Tapi rata-rata setuju: Love and Deepspace memang beda. Gameplay, narasi, dan kualitas produksinya memang layak dapat predikat Best Mobile Game di Gamescom 2025.
Mengapa Love and Deepspace Bisa Menang Best Mobile Game?
Bukan cuma soal visual manis, tapi juga inovasi. Gamescom menilai Love and Deepspace punya paket lengkap: narasi emosional, kualitas grafis AAA, plus komunitas global yang tumbuh pesat.
-
Storytelling otome yang matang
-
Teknologi AR untuk pengalaman imersif
-
Fanbase internasional aktif di sosial media
Dampak bagi Genre Game Otome
Kemenangan ini jadi bukti kalau game otome bukan lagi niche. Dulu mungkin dianggap game “khusus cewek”, tapi sekarang jadi tren global. Banyak developer akhirnya mulai melirik genre serupa, termasuk studio-studio lokal yang terinspirasi.
Reaksi Komunitas Gamer
Di TikTok, trending tag “Love and Deepspace Gamescom” dipenuhi review emosional. Di IG, banyak fan art bertebaran. Di X, diskusinya campur aduk antara kagum dan skeptis. Tapi ya begitulah dunia maya, justru reaksi campur aduk itu bikin topik makin viral.
Perbandingan dengan Pemenang Sebelumnya
Kalau dibandingkan dengan Genshin Impact (2021), Marvel Snap (2022), atau Honkai: Star Rail (2023), jelas terasa bedanya. Love and Deepspace datang dengan pendekatan naratif yang personal, bukan sekadar aksi atau grinding.
Apa Selanjutnya untuk Love and Deepspace?
Kemenangan ini jelas jadi pijakan baru. Developer kemungkinan akan memperluas pasar, termasuk melokalkan cerita untuk berbagai negara. Dan kalau tren sosial media berlanjut, Love and Deepspace bisa saja jadi ikon budaya pop baru.












