Merokettinggi.com – Legal Modding di AS, Eropa, dan Asia: Beda Negara Beda Aturan
Waktu itu saya hampir kena masalah. Gara-gara iseng bikin mod tekstur buat game lawas dan saya upload ke forum luar negeri, tiba-tiba ada email masuk. Judulnya: “Possible DMCA Notice“. Jujur, deg-degan. Nggak ngerti apakah ini bercanda, serius, atau cuma scare tactic. Tapi dari situ saya mulai cari tahu soal legalitas modding, dan ternyata… beda banget di setiap negara. Terutama di Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Asia.
Di forum-forum lokal kita sering bahas modding kayak cuma sekadar hobi, ya kan? Padahal di beberapa tempat, modding itu bisa dianggap pelanggaran hak cipta. Tapi anehnya, di negara lain malah didukung, asal nggak komersil. Bikin pusing. Apalagi buat yang suka ngoprek game open world, dari GTA sampai Skyrim. Ada rasa bersalah pas upload, tapi juga puas kalau orang lain suka hasil mod kita. Konflik batin gitu loh.
Saya inget banget, temen saya di Filipina pernah diminta take down mod kreasinya dari situs barat. Padahal dia nggak jualan, cuma share gratis. Di satu sisi dia kecewa, di sisi lain dia sadar—di Asia, nggak semua negara punya perlindungan atau aturan jelas soal modding. Bandingin sama AS yang justru punya celah hukum kayak “fair use” atau “transformative work”.
Modding di Amerika Serikat: Dilema Antara Kreativitas dan Hukum
Di AS, modding itu seperti jalan dua arah. Di satu sisi, banyak developer yang tutup mata atau bahkan dukung modding, kayak Bethesda dengan seri Elder Scrolls. Tapi secara hukum, modding tetap berpotensi dianggap melanggar hak cipta, tergantung isinya.
Untungnya, di AS ada konsep fair use. Kalau mod-nya cukup “berubah” dari aslinya atau punya nilai edukasi dan non-komersial, kemungkinan besar aman. Tapi tetap aja, banyak kreator yang nggak mau ambil risiko karena takut kena DMCA takedown.
Dan jangan lupa, publisher besar seperti Nintendo tetap agresif dalam melindungi IP mereka, bahkan untuk mod gratis. Jadi meski secara umum lebih “ramah”, tetap harus hati-hati.
Uni Eropa: Ketat Tapi Mulai Terbuka
Di Eropa, hukum tentang hak cipta cukup ketat, terutama di negara seperti Jerman dan Prancis. Tapi beberapa negara mulai lebih fleksibel dengan adanya Digital Single Market Directive, yang memperjelas batas penggunaan ulang konten.
Masalahnya, peraturan ini masih tergolong baru dan implementasinya beda-beda tiap negara. Beberapa developer game di UE malah sengaja kasih tools modding resmi, seperti CD Projekt Red (Polandia) untuk The Witcher.
Jadi meskipun Eropa cenderung ketat, ada harapan. Asal modding dilakukan secara non-komersial dan jelas sumbernya, biasanya bisa dinegosiasikan.
Negara-Negara Asia: Belum Ada Payung Hukum yang Jelas
Nah, masuk ke wilayah Asia, ini yang agak membingungkan. Di banyak negara Asia, modding belum diatur secara spesifik. Hukum hak cipta ada, tapi tidak secara eksplisit menyebut soal modding.
Di Jepang, misalnya, hukum hak cipta sangat ketat. Bahkan fanart pun bisa jadi masalah hukum kalau si pemilik IP mau menindak. Di sisi lain, negara seperti Indonesia atau Filipina cenderung lebih longgar karena penegakan hukumnya belum seketat itu. Tapi tetap, itu bukan berarti aman.
Beberapa studio di Asia justru mulai terbuka terhadap modding, terutama game mobile. Tapi tetap harus dibedakan antara modding kosmetik (skin, efek) dan modifikasi sistem (cheat, bypass), karena yang terakhir jelas melanggar.
Modding Legal vs Ilegal: Batas Tipis yang Rawan Salah Paham
Jadi kapan modding dianggap legal, dan kapan jadi ilegal?
Berikut ini ringkasan umumnya:
-
Mod non-komersial, tanpa niat merugikan IP asli: lebih cenderung aman
-
Mod dengan konten baru (transformasi): bisa masuk kategori fair use di beberapa negara
-
Mod cheat atau bypass sistem lisensi: hampir selalu ilegal
-
Mod yang menyertakan file asli dari game: rawan pelanggaran
Nah, banyak orang yang masih bingung karena tidak semua developer terang-terangan bilang mana yang boleh dan mana yang tidak.
Pengalaman Adalah Guru Terbaik (dan Sedikit Rasa Takut Juga Perlu)
Jujur aja, saya sempat berhenti modding beberapa bulan. Trauma. Takut salah. Tapi makin dibaca, makin ngerti bahwa semua tergantung konteks dan negara.
Bikin mod itu kayak masak mie instan pakai topping premium: nggak dilarang, tapi kalau warung sebelah marah karena kita modif resep mereka, ya bisa panjang urusannya.
Yang penting sekarang, sebelum upload mod ke publik, cek dulu:
-
Negara asal game
-
Aturan lisensi yang mereka kasih
-
Apakah file yang kamu pakai aman untuk dibagikan
Dan terakhir, jangan takut tanya atau riset. Lebih baik waspada di awal daripada kebingungan pas udah viral.












