Merokettinggi.com – Ngomongin Civilization VI tuh kayak ngomongin mantan: susah dilepas tapi bikin pusing sendiri. Pertama kali aku main, niatnya cuma coba-coba karena lihat banyak review di Google yang bilang game strategi ini “legendaris banget”. Eh, malah kecanduan. Bayangin aja, dalam satu sesi bisa begadang sampai subuh cuma gara-gara pengen nyelesain satu turn lagi. Dari awal aku kira cuma game biasa, tapi ternyata Civilization VI ngajarin soal strategi, diplomasi, perang, bahkan… sabar.
Aku masih inget momen absurd: aku udah bangun peradaban besar, kaya raya, teknologi maju, tapi tetangga sebelah —katakanlah Jepang— tiba-tiba nyerang tanpa alasan. Panik, kesel, tapi juga penasaran. Nah, di situlah kerennya Civilization VI. Ada rasa bingung, takut salah ambil keputusan, tapi lega juga kalau strategi ternyata berhasil. Rasanya kayak hidup di dunia nyata, cuma versi dipercepat.
Dan serius, game ini bukan sekadar buat “hardcore gamer”. Banyak temenku dari TikTok sampai grup Discord yang main cuma buat iseng, eh akhirnya sama juga: terjebak dalam drama Civilization VI. Katanya sih karena game ini fleksibel, mau jadi penakluk dunia, ilmuwan, atau pemimpin damai, semua bisa. Jadi kalau ditanya kenapa Civilization VI masih rame sampai sekarang, ya jawabannya simpel: game ini hidup.
Perjalanan Awal Bermain Civilization VI
Pertama kali main, aku nggak ngerti apa-apa. UI ribet, banyak tombol, rasanya kayak dilempar ke ruang kelas tanpa guru. Tapi lama-lama nagih. Dari membangun kota kecil sampai jadi imperium besar, setiap langkah terasa penting.
Strategi Kunci dalam Civilization VI
Kalau kamu baru main, coba perhatikan beberapa hal:
-
Jangan terlalu cepat perang. Fokus dulu bangun ekonomi.
-
Teknologi dan budaya itu penting, jangan disepelekan.
-
Diplomasi kadang lebih ampuh daripada pasukan.
-
Perhatikan lokasi kota, jangan asal taruh.
-
Satu kesalahan kecil bisa bikin kalah telak.
Diplomasi dan Politik ala Civilization VI
Yang bikin seru, musuh di game ini nggak sekadar bot bodoh. Mereka punya kepribadian unik, suka tiba-tiba ngambek, terus nge-invade. Kadang bikin emosi, tapi di situlah letak “manusiawinya” Civilization VI.
Ketagihan yang Susah Dihindari
Banyak orang di Twitter (atau X sekarang) curhat hal sama: “Main satu turn aja” ujung-ujungnya jadi lima jam. Aku pun ngerasain. Rasanya kayak makan keripik pedas, udah tau sakit perut tapi tetap lanjut.
Kenapa Civilization VI Masih Relevan di 2025
Data Google nunjukin pencarian Civilization VI mods, Civilization VI tips, dan Civilization VI strategy masih tinggi banget. Komunitasnya aktif di forum, IG, bahkan TikTok sering bikin konten meme tentang momen absurd di game ini. Artinya? Game ini bukan sekadar tua, tapi timeless.












