Merokettinggi.com – IESPA DKI Seleksi Atlet Esports ke FORNAS VIII 2025
Kalau kamu pikir jadi atlet esports itu cuma soal jago main dan punya set up keren, kamu salah besar, bro. Gue baru aja ngikutin proses seleksi atlet esports DKI Jakarta buat FORNAS VIII 2025 yang digelar sama IESPA—dan ya ampun, ternyata capeknya bukan cuma di tangan, tapi juga di hati.
Waktu pertama dateng, gue ngerasa kayak anak baru masuk sekolah lagi. Grogi. Banyak muka-muka baru, dan yang lebih bikin deg-degan: rata-rata jago semua. Jadi ini bukan cuma soal komunitas esports ngumpul, tapi juga uji nyali. Apalagi ini buat ajang nasional, FORNAS VIII 2025, yang bakal digelar gede-gedean di Jawa Barat nanti.
Gue ikut daftar buat Mobile Legends. Katanya sih, yang daftar buat seleksi IESPA DKI Jakarta tahun ini naik dua kali lipat dibanding 2023. Pantes aja, saingannya ngeri. Dari komunitas esports kecil sampe pemain semi-pro juga dateng semua. Nah, di sinilah perjuangan dimulai.
Apa Itu FORNAS VIII 2025 dan Kenapa Penting Buat Esports?
FORNAS (Festival Olahraga Rekreasi Nasional) adalah ajang olahraga tingkat nasional yang digelar tiap dua tahun. Di 2025 ini, Jawa Barat ditunjuk jadi tuan rumah FORNAS VIII. Nah, esports masuk sebagai salah satu cabang olahraga prestasi dan komunitas.
Buat para pemain game dari komunitas, ini bukan sekadar turnamen. Tapi kesempatan. Kalau lolos seleksi dari IESPA DKI Jakarta, kamu bisa bawa nama provinsi. Bisa main di panggung nasional. Siapa yang nggak mau?
IESPA DKI Jakarta: Lebih dari Sekadar Seleksi
IESPA (Indonesia Esports Association) DKI Jakarta udah lama dikenal aktif membina atlet esports. Tapi tahun ini, suasananya beda. Lebih ramai, lebih ketat, dan lebih terorganisir. Ada jadwal latihan, evaluasi performa, sampai sesi konseling mental.
Waktu itu, gue sempat down karena kalah di match pertama. Rasanya pengen pulang, nyalahin diri sendiri, dan uninstall game. Tapi ternyata, mentor dari IESPA ngasih waktu buat evaluasi bareng. Di situlah gue sadar: main game itu juga butuh ketahanan mental, bukan cuma mekanik.
Komunitas Esports Juga Dilibatkan, Bukan Cuma Atlet Profesional
Ini yang bikin gue salut. IESPA nggak cuma ngincar pemain pro, tapi juga komunitas. Tim kecil kayak kami yang biasa main di warnet juga dikasih tempat. Bahkan ada sesi khusus buat komunitas esports yang belum punya nama besar tapi punya potensi.
Gue ketemu sama tim dari Jakarta Selatan yang rata-rata masih kuliah. Mereka main bareng sejak zaman SMA, dan sekarang mereka bareng-bareng daftar ke FORNAS lewat jalur komunitas. Katanya sih, tahun lalu mereka gagal, tapi tetap semangat nyoba lagi. Kayak sinetron, tapi versi nyata.
Proses Seleksi: Nggak Cuma Main, Tapi Juga Niat
Berikut beberapa tahapan yang dilalui dalam seleksi IESPA DKI Jakarta menuju FORNAS VIII 2025:
-
Pendaftaran terbuka secara online dan offline
-
Kualifikasi internal berdasarkan game yang dipilih
-
Uji teknis dan strategi tim
-
Simulasi pertandingan layaknya turnamen sungguhan
-
Wawancara dan evaluasi mental–bukan bercanda
Jujur aja, gue kira awalnya ini cuma sparring fun. Tapi ternyata semua dinilai. Bahkan ada skor untuk komunikasi tim dan sikap saat menang atau kalah.
Dampaknya Buat Masa Depan Esports Lokal
Kalau kamu masih mikir esports itu cuma buat hiburan, kamu perlu liat sendiri proses kayak gini. Karena seleksi ini bisa jadi pintu masuk buat anak-anak muda yang pengin buktiin kalau mereka punya skill. Dan jujur, gue bersyukur bisa ngerasain atmosfer kompetisi yang sehat.
IESPA DKI Jakarta ngasih panggung buat yang biasanya nggak keliatan. Dan FORNAS bukan cuma soal menang, tapi soal nyalain semangat. Gue belum tahu bakal lolos atau enggak, tapi satu yang pasti—gue nggak bakal nyesel pernah coba.












