Merokettinggi.com – Jujur aja, pertama kali dengar nama Club Penguin Rewritten, pikiran saya langsung balik ke masa SMP. Game online ringan, penuh warna biru salju, dengan penguin imut yang bisa nongkrong di plaza. Awalnya saya kira udah sepi, mati suri gitu. Tapi pas saya cek ulang tahun 2025 ini, ternyata komunitasnya masih solid. Serius, solid banget. Bukan sekadar nostalgia, tapi kayak rumah lama yang masih rame walau catnya udah agak pudar.
Saya sempat bingung juga. “Masa iya sih? Game lawas kayak gini masih ada yang main?” Tapi habis masuk servernya, lihat interaksi di chat, ngobrol sama orang random dari berbagai negara, rasanya kayak ketemu teman lama di warung kopi. Ada rasa lega, ada juga rasa aneh. Lega karena ternyata saya gak sendirian, tapi aneh karena… kok ya komunitas sekecil ini bisa tetep hidup? Apa memang orang-orang di internet sekarang lebih butuh ruang aman buat nongkrong bareng?
Di TikTok banyak yang bikin video throwback soal Club Penguin Rewritten komunitas masih solid, bahkan trending di FYP beberapa kali. Di Instagram, akun-akun nostalgia juga sering repost cuplikan game ini. Di X (Twitter), thread-thread panjang soal “kenapa game ini gak mati” bikin banyak orang ikutan komen. Jadi ternyata bukan cuma saya yang masih kepo, tapi ada gelombang nostalgia kolektif.
Komunitas Club Penguin Rewritten Tetap Solid
Kenapa bisa solid? Jawabannya simpel: komunitasnya gak cuma sekadar main. Mereka bikin event roleplay, bikin fanart, bahkan ada yang bikin podcast kecil-kecilan. Jadi, orang betah bukan cuma karena gamenya, tapi karena ada rasa memiliki.
Nostalgia Jadi Bahan Bakar Utama
Kalau dipikir-pikir, game kayak gini bukan soal grafis mewah. Nostalgia jadi bahan bakar utamanya. Banyak pemain lama yang cerita, mereka dulu main bareng temen SD, sekarang balik lagi pas udah kerja. Katanya, rasanya kayak pulang kampung.
Data Popularitas di 2025
Menurut data pencarian Google, kata kunci Club Penguin Rewritten masih dicari ribuan kali tiap bulan. Bahkan ada lonjakan sekitar 15% sejak awal 2024, gara-gara konten viral di TikTok. Ini nunjukkin kalau hype nostalgia itu nyata, bukan sekadar cerita mulut ke mulut.
Tantangan yang Dihadapi Komunitas
Tentu aja, gak semua mulus. Server kadang drop, moderator gak sebanyak dulu, dan masalah hak cipta selalu menghantui. Tapi anehnya, bukannya bubar, komunitas malah makin erat. Kayak pepatah Jawa: mangan ora mangan sing penting kumpul.
Kenapa Komunitas Ini Bisa Bertahan?
Ada beberapa alasan:
-
Rasa nostalgia yang kuat
-
Event komunitas yang konsisten
-
Ruang aman buat ngobrol tanpa toxic
-
Viral di media sosial jadi booster
Masa Depan Club Penguin Rewritten
Apakah game ini bakal terus hidup? Jujur saya gak yakin. Tapi melihat komunitasnya yang masih semangat, rasanya masih ada harapan. Bahkan kalau server resmi tutup, kemungkinan besar bakal ada versi fan-made lain yang muncul. Selama ada orang yang cinta, Club Penguin gak akan pernah benar-benar mati.












