Merokettinggi.com – Cheat Engine 7.6: Penggunaan Legal untuk Game Lokal di Indonesia
Gue pernah duduk bengong depan laptop, jam dua pagi. Padahal cuma mau main game lokal favorit: Pamali. Tapi yang bikin kesel, karakter jalannya lambat banget—udah kayak nenek-nenek dikejar debt collector. Dari situ, kepikiranlah buat nyari cara “ngakalin” sedikit, biar gamenya lebih cepet dan asik. Ketemulah sama yang namanya Cheat Engine 7.6. Tapi… jujur aja, gue ragu. Takut ketahuan, takut dosa, dan ya… takut ngerusak game itu sendiri. Tapi ternyata, makin gue gali, makin ketemu fakta yang bikin lega: penggunaan Cheat Engine itu bisa legal, asal tau aturannya.
Serius. Cheat Engine versi 7.6 ini sekarang udah mulai banyak dibahas di forum lokal, terutama yang main game buatan Indonesia. Bahkan, menurut data Google Trends pertengahan 2025, pencarian seputar “cara legal pakai Cheat Engine”, “Cheat Engine buat game offline”, dan “cheat game lokal Indonesia” melonjak drastis. Artinya? Banyak yang sebenernya penasaran, tapi takut salah langkah. Dan itu wajar banget sih.
Gue juga gitu awalnya. Dulu mikir, semua yang ada kata “cheat” itu pasti salah. Tapi ternyata beda cerita kalau dipakai buat game offline, terutama game buatan developer indie lokal. Mereka bahkan kadang gak masalah, asal gak dibawa ke kompetitif atau multiplayer. Lah wong gamenya dimainkan buat senang-senang sendiri, masa iya harus merasa bersalah terus?
Apa Itu Cheat Engine 7.6 dan Kenapa Banyak yang Pakai?
Cheat Engine 7.6 adalah tools open-source yang bisa mengubah nilai tertentu dalam game. Biasanya dipakai buat nambah uang, percepat waktu, atau nyelipin fitur debug yang gak muncul di awal. Versi 7.6 ini termasuk yang paling stabil dan user-friendly, dan banyak dibahas di komunitas seperti Kaskus, Reddit lokal, sampai Discord pecinta game.
Tapi bukan berarti bisa dipakai sembarangan. Ada batas etika dan legalitas yang harus dipegang.
Legalitas Cheat Engine di Indonesia
Banyak yang nanya: “Emang boleh, pakai Cheat Engine di Indonesia?”
Jawabannya: boleh, asal…
-
Game yang dimodifikasi adalah offline dan bukan kompetitif
-
Tidak digunakan untuk merugikan pihak lain atau developer
-
Hanya untuk kebutuhan pribadi, bukan dijual atau disebarkan massal
Nah, untuk game lokal Indonesia, sebagian developer bahkan secara tidak langsung mengizinkan pemain memodifikasi pengalaman bermain, selama tidak merusak konten inti. Contohnya? Game seperti DreadOut, Ultra Space Battle Brawl, atau Coffee Talk.
Alasan Banyak Gamer Lokal Gunakan Cheat Engine 7.6
Beberapa alasan umum kenapa pemain Indonesia akhirnya pakai Cheat Engine:
-
Game terlalu susah, gak ada opsi difficulty
-
Penasaran sama ending atau fitur tersembunyi
-
Pengen eksplor lebih cepat karena waktu main terbatas
-
Sekadar iseng ngetes kemampuan tool-nya
Dan jujur, dari pengalaman pribadi, kadang itu satu-satunya cara buat ngerasain “full experience” dari sebuah game tanpa stres berkepanjangan.
Risiko dan Etika: Jangan Asal Main Edit
Walaupun legal untuk game lokal offline, tetap ada risikonya.
Modifikasi data bisa bikin game crash, atau malah save file korup. Jadi sebelum pakai:
-
Selalu backup save data
-
Jangan utak-atik file sistem utama
-
Pahami fitur Cheat Engine, jangan asal klik
Dan yang paling penting: hargai karya developer. Kalau suka gamenya, support juga lewat cara resmi—beli, ulas positif, atau rekomendasikan ke teman.
Akhir Kata: Legal atau Tidak, Semua Balik ke Niat
Setelah pakai Cheat Engine 7.6 selama beberapa bulan, gue makin ngerti satu hal: alatnya gak salah, tapi cara kita pakainya yang menentukan. Kalau cuma buat pengalaman pribadi, gak ngerugiin siapa-siapa, dan game-nya pun lokal offline, kenapa harus takut?
Toh, kadang kita cuma pengen main sebentar di sela kerja, di tengah kemacetan hidup. Dan kalau ada tool yang bisa bikin pengalaman itu lebih lancar tanpa nyenggol hak orang lain, rasanya sah-sah aja.












