Merokettinggi.com – Jujur, pertama kali dengar soal Big Time, sebuah game MMORPG blockchain yang katanya bakal resmi meluncurkan sistem play-to-earn di Asia, aku agak skeptis. Soalnya, dulu aku pernah nyemplung ke dunia game crypto, eh malah boncos. Tapi entah kenapa hype Big Time ini beda. Banyak yang ngomong di TikTok, di X, bahkan di IG reels, katanya bisa main santai tapi tetep bisa dapet cuan. Aku mikir, “Ah, jangan-jangan ini cuma janji manis lagi?” Tapi dalam hati, ada rasa penasaran yang bikin susah tidur.
Begini, sistem play-to-earn di Big Time ini katanya bukan model lama yang nuntut modal gede. Lebih mirip kayak MMORPG biasa, grinding, farming, dan looting, cuma bedanya barang-barang di dalam game ini bisa dijual sebagai NFT. Jadi semacam gabungan blockchain, game MMO, dan marketplace digital. Temenku yang lebih dulu coba bahkan bilang, “Bro, ini kayak gabungin World of Warcraft sama OpenSea.” Aku ketawa, tapi juga agak minder. Takut ketinggalan lagi kayak dulu waktu Bitcoin masih murah.
Aku akhirnya coba. Pertama login, grafisnya lumayan halus, vibe MMORPG klasik banget. Ada sistem dungeon, ada quest harian, ada skill yang bisa di-upgrade. Cuma ya, ada momen bingung juga. Misalnya pas liat marketplace, aku sempet mikir, “Gila ini item pedang bisa dijual segini? Padahal di game offline dulu paling cuma disimpen di chest.” Rasa heran bercampur excited, bikin aku betah nongkrongin layar laptop lebih lama dari biasanya.
Hype Big Time di TikTok dan Media Sosial
Kalau buka TikTok sekarang, konten tentang Big Time udah berseliweran. Ada yang review dungeon, ada yang flex item NFT mahal, ada juga yang ngasih tutorial cara farming cepat. Di IG pun sama, banyak reels yang bahas tips dan trik. Bahkan di X (Twitter), sempat trending karena banyak pemain Asia yang bilang sistem ini lebih adil dibanding game blockchain sebelumnya.
Kenapa Sistem Play-to-Earn Big Time Dibilang Lebih Adil
-
Tidak wajib modal awal besar
-
Semua pemain punya kesempatan farming item langka
-
Mekanisme anti-bot lebih ketat
-
NFT bisa dipakai dalam game, bukan cuma koleksi
-
Ada update rutin dari developer
Pengalaman Pemain Asia dengan Big Time
Banyak pemain di komunitas Discord Asia bilang kalau ini pertama kalinya mereka merasa dihargai di game blockchain. Ada cerita unik, seorang pemain Filipina berhasil jual armor hasil farming selama seminggu dengan harga setara gaji sebulan. Di Indonesia, beberapa streamer di TikTok live sudah mulai nunjukin perjalanan mereka grinding dan hasilnya bikin penonton penasaran.
Big Time dan Masa Depan MMORPG Blockchain
Pertanyaannya sekarang, apakah Big Time bisa bertahan lama? Sebagian orang pesimis, sebagian lagi optimis. Aku sendiri merasa ini lebih dari sekadar tren sebentar. Developer rajin kasih update, komunitas aktif, dan media sosial penuh obrolan. Kalau game ini bisa menjaga keseimbangan antara fun dan reward, bukan nggak mungkin Big Time jadi ikon game blockchain MMORPG di Asia.
Kesimpulan: Main atau Nggak?
Aku sempat ragu, takut nyemplung lagi ke lubang yang sama. Tapi setelah coba, lega rasanya karena ternyata sistemnya cukup adil. Big Time bisa jadi jembatan antara dunia gamer tradisional dan pecinta blockchain. Dan siapa tahu, dari sekadar main game, kita bisa dapet rezeki tambahan. Kadang hidup memang butuh nekat dikit, kan?
