Merokettinggi.com – Arena of Valor: Antara Seru, Stres, dan Rasa Penasaran
Pertama kali aku coba Arena of Valor atau sering disebut AOV, rasanya campur aduk. Game MOBA ini sempat bikin aku bingung, “kok hero-nya banyak banget ya, harus mulai dari mana?”. Tapi anehnya, makin dimainkan malah makin penasaran. Apalagi kalau lihat teman-teman nongkrong bahas hero Arena of Valor kayak Nakroth, Tulen, atau Lauriel, rasanya jadi ketinggalan banget.
Yang bikin menarik, game ini gampang diakses. Mainnya pakai HP aja, nggak perlu laptop gaming mahal. Dan menurut data terbaru Google, Arena of Valor masih jadi salah satu game MOBA mobile paling aktif dengan jutaan pemain tiap bulannya. Banyak orang lebih pilih AOV karena size ringan, grafis halus, sama gameplay cepat. Jujur, aku pun awalnya cuma coba-coba, tapi ternyata susah lepas.
Aku sempat takut juga, “kalau main AOV kebanyakan nanti malah buang waktu nggak ya?” Tapi di sisi lain, ada rasa lega tiap kali bisa push rank dan dapet kemenangan bareng tim. Kayak ada energi baru aja. Apalagi di komunitasnya, entah itu di TikTok, IG, atau X, selalu rame bahas tips, hero meta, sampai drama kalah-menang. Jadi seolah-olah, AOV bukan cuma game, tapi tempat buat ketemu orang dengan semangat yang sama.
Hero Arena of Valor yang Sering Jadi Andalan
Banyak hero di AOV yang bisa dicoba, tapi beberapa memang sering jadi langganan pick.
-
Nakroth – Assassin gesit yang bikin musuh susah kabur
-
Lauriel – Mage lincah dengan damage besar
-
Violet – Marksman yang OP di late game
-
Maloch – Tank fighter yang tebal banget
-
Tulen – Mage dengan skill ultimate keren
Strategi Push Rank di AOV yang Bikin Menang Terus
Main Arena of Valor ranked itu nggak bisa asal. Ada beberapa strategi yang sering aku pakai biar menang:
-
Jangan egois soal role, isi yang kosong
-
Fokus farming di awal, jangan asal war
-
Komunikasi sama tim, bahkan kalau pakai chat singkat pun sangat membantu
-
Rajin cek map, jangan main sendiri-sendiri
-
Gunakan hero andalan, jangan coba hero baru di ranked
Komunitas Arena of Valor yang Selalu Hidup
Kalau main AOV, jangan heran kalau ketemu orang yang bener-bener all out. Komunitasnya luas, mulai dari pemain casual sampai pro player. Konten-konten tentang AOV di TikTok sering banget FYP, entah itu montage kill keren, tips build item, sampai meme kocak soal kalah bareng tim noob. Di Instagram, highlight skin hero dan turnamen juga ramai. Sementara di X (Twitter), orang suka bahas update patch atau curhat kalah rank.
Arena of Valor dan Esports di Indonesia
Buat yang belum tahu, AOV esports di Indonesia juga berkembang. Turnamen-turnamen kecil sampai internasional sering jadi bahan obrolan. Banyak pemain lokal yang akhirnya dikenal karena performa mereka di panggung besar. Dari sini kelihatan kalau AOV bukan sekadar game santai, tapi juga jalur profesional buat sebagian orang.
Kenapa Arena of Valor Masih Bertahan?
Kadang aku mikir, kenapa sih orang-orang masih betah main AOV di tengah banyaknya game baru? Jawabannya mungkin sederhana: gameplay yang stabil, update rutin, dan komunitas yang hangat. Kadang kalah bikin kesel, kadang menang bikin teriak-teriak sendiri. Tapi justru itu yang bikin nagih.












