Merokettinggi.com – Arena of Valor (AOV): Perjalanan MOBA yang Masih Bertahan
Jujur aja, pertama kali nyobain Arena of Valor (AOV) itu tahun 2018. Saat itu hype-nya gila banget, semua orang di tongkrongan ngomongin AOV. Game MOBA ini katanya lebih ringan dari kompetitor, grafiknya oke, dan hero-hero di Arena of Valor juga gampang dipelajari. Tapi ya, nggak bisa dipungkiri, ada rasa bingung juga. “Apa bener AOV bisa ngalahin Mobile Legends?” itu pertanyaan yang sering muncul di kepala waktu itu.
Sekarang, di 2025, ternyata AOV masih hidup. Malah makin berkembang dengan turnamen besar yang terus digelar. Di Google Trends aja, kata kunci Arena of Valor, AOV terbaru, dan MOBA populer masih sering muncul. Anehnya, padahal banyak yang bilang AOV udah sepi. Jadi sebenernya sepi apa rame sih? Itu bikin saya agak ragu. Pas saya coba login lagi, ternyata masih rame. Banyak pemain baru juga. Rasanya campur aduk sih, antara lega dan sekaligus kaget.
Kalau dipikir-pikir, Arena of Valor ini kayak temen lama yang tiba-tiba balik nongol di tongkrongan. Awalnya canggung, tapi lama-lama nyadar, eh ternyata dia masih asik diajak ngobrol. Kadang saya mikir, kenapa ya orang gampang banget nganggap AOV kalah? Padahal kalau diliat, server AOV Indonesia masih cukup aktif, komunitasnya juga lumayan loyal.
Hero Arena of Valor yang Masih Jadi Favorit
Banyak hero di AOV yang ikonik. Dari dulu sampai sekarang, beberapa nama masih sering dipakai, contohnya:
-
Butterfly
-
Violet
-
Tulen
-
Zata
-
Lauriel
Hero-hero ini punya skill yang gampang dipahami, tapi tetap bisa dipakai sampai rank tinggi. Saya pribadi sih paling sering main Violet, soalnya tembakannya bisa bikin musuh kocar-kacir kalau timing-nya pas.
Turnamen AOV dan E-Sports yang Bikin Deg-Degan
Arena of Valor juga masih rajin bikin turnamen resmi. Bahkan di 2025 ini, ada rumor bahwa Garena bakal gabungin event AOV dengan game MOBA lain biar penontonnya makin banyak. Saya sempat nonton final AOV World Cup tahun lalu, rasanya kayak nonton bola. Tegang, teriak-teriak, dan deg-degan tiap tim jagoan hampir kalah.
Arena of Valor vs Mobile Legends, Siapa Paling Kuat?
Ya, ini pertanyaan sejuta umat. Di TikTok dan Instagram, komentar orang-orang masih sering ribut soal perbandingan Mobile Legends vs AOV. Ada yang bilang AOV lebih realistis, ada yang bilang ML lebih rame. Saya sendiri? Jujur kadang bingung. Tapi kalau dari sisi grafis dan keseimbangan hero, AOV masih punya kelasnya sendiri.
Komunitas AOV di Indonesia
Di Twitter (X), sering juga muncul thread pemain lama yang kangen main AOV. Mereka bilang dulu main bareng temen satu warnet, sekarang nostalgia lewat update terbaru. Di Instagram reels banyak juga yang bikin meme tentang AOV kalah pamor, tapi lucunya malah bikin orang balik main. Sementara di TikTok, konten tutorial hero AOV masih rame banget FYP. Jadi walaupun orang bilang game ini mati, kenyataannya komunitasnya masih hidup dengan caranya sendiri.
Kenapa Arena of Valor Masih Relevan di 2025
Kalau ditarik benang merah, ada beberapa alasan kenapa AOV masih bertahan:
-
Developer rajin kasih update hero dan mode baru
-
Turnamen e-sports tetap ada
-
Komunitas fanbase yang loyal
-
Grafis lebih halus dibanding pesaing
-
Masih jadi pilihan buat pemain yang cari alternatif selain ML
Kesimpulan
Arena of Valor (AOV) memang nggak se-hype dulu, tapi masih punya tempat sendiri di hati pemain MOBA. Dari pengalaman pribadi, rasanya kayak main sama sahabat lama: kadang bikin kangen, kadang bikin geregetan, tapi selalu bikin betah balik lagi.
Jadi, kalau ada yang bilang AOV udah mati? Nggak juga. Justru sekarang waktunya buat balik coba, siapa tau kamu ketemu lagi sama sensasi lama yang pernah bikin lupa waktu.
