Merokettinggi.com – Clair Obscur: Expedition 33 — Turn-Based RPG Debut Masa Kini
Waktu itu gue lagi ngopi sore di teras rumah, scrolling timeline sambil ngeluh kecil soal hidup yang makin padat tapi hiburan makin gitu-gitu aja. Sampai akhirnya nemu trailer Clair Obscur: Expedition 33, sebuah turn-based RPG yang entah kenapa bikin bulu kuduk gue berdiri. Bukan karena horor, tapi karena… indah. Gila sih. Game RPG modern yang kayaknya dibikin bukan cuma buat dimainin, tapi buat dirasain.
Gue sempet mikir, “Ah palingan RPG-RPG-an lagi.” Tapi pas liat gameplay-nya—yang katanya sih turn-based debut masa kini—langsung mind-blown. Visualnya kayak lukisan hidup, dunia gelap-terang penuh misteri, dan karakter-karakternya tuh… punya luka. Kayak manusia beneran. Bukan cuma hero-heroan ala anime yang penuh semangat. Ini beda. Ini kayak lo baca puisi sambil digampar pelan pakai realita.
Dan lo tau gak sih, waktu karakter utamanya harus “menghapus orang-orang” yang jadi target ekspedisi ke-33 itu… gue bengong. Kenapa mesti dihapus? Siapa yang milih mereka? Kok malah bikin gue mikir soal moralitas? Padahal ini cuma game. Atau jangan-jangan emang bukan cuma game? Ini lebih kayak perjalanan batin dibungkus RPG.
Apa Itu Clair Obscur: Expedition 33?
Clair Obscur: Expedition 33 adalah game RPG turn-based terbaru yang dikembangkan oleh Sandfall Interactive, studio dari Prancis. Game ini menghadirkan atmosfer dunia surealis, menggabungkan seni lukis klasik Eropa dengan mekanisme RPG modern. Di dalam game, kamu akan mengendalikan karakter bernama Viveka, seorang wanita dengan masa lalu kelam, yang ditugaskan untuk “menghapus” orang-orang dari dunia demi menghentikan kutukan aneh yang menyebar setiap tahun.
Kenapa Game Ini Beda dari RPG Turn-Based Lainnya?
Gue udah cobain banyak game turn-based, dari yang jadul sampai yang paling baru. Tapi Clair Obscur tuh lain banget. Ada beberapa alasan kenapa game ini langsung bikin gue kesengsem:
-
Visual ala lukisan hidup – Ini bukan hiperbola. Background, musuh, bahkan efek sihir terasa seperti lo lagi masuk ke dalam karya seni.
-
Cerita penuh dilema moral – Setiap ekspedisi punya konsekuensi. Lo gak bisa asal bunuh musuh tanpa mikir efeknya.
-
Karakter utama yang kompleks – Viveka bukan pahlawan biasa. Dia punya konflik, trauma, dan keputusan yang gak selalu benar.
-
Musik dan atmosfer yang mendalam – Gak lebay, tapi menghantui. Kayak suara hati lo pas lagi bengong tengah malam.
-
Pertarungan yang menantang – Bukan cuma soal strategi, tapi juga refleks dan ketepatan waktu.
Gameplay Clair Obscur: Turn-Based Tapi Intim
Kalau biasanya game turn-based RPG terasa pasif atau terlalu hitung-hitungan, Clair Obscur justru bikin lo betah mikir sekaligus merasa. Setiap giliran itu intens. Setiap serangan punya beban emosional. Apalagi saat lo sadar bahwa musuh yang lo lawan… mungkin dulunya manusia biasa yang gak minta dilibatkan.
Dan ya, kadang lo bakal ngerasa bersalah. Tapi itu justru bikin game ini terasa nyata. Mirip kayak kita di dunia nyata: kadang kita harus ambil keputusan, walau gak yakin itu benar.
Dunia Gelap-Terang yang Indah dan Menyesakkan
Judul Clair Obscur sendiri berasal dari teknik lukisan klasik: kontras antara terang dan gelap. Nah, game ini ngambil makna itu secara harfiah dan filosofis. Dunia dalam game penuh warna redup, kabut tipis, dan bentuk aneh yang bikin lo ngerasa kayak di antara mimpi dan mimpi buruk. Gak heran kalau banyak yang bilang game ini kayak gabungan Final Fantasy, Dark Souls, dan lukisan Salvador Dali.
Clair Obscur: RPG Debut yang Gak Biasa
Ini bukan sekadar debut RPG biasa. Sandfall Interactive, meskipun baru, langsung nunjukin taring. Mereka gak cuma ngasih visual kece atau combat menarik, tapi juga narasi yang nancep di hati. Jujur aja, gue ngerasa kayak abis ngobrol sama game ini. Bukan cuma mainin.
Rekomendasi Buat Siapa?
Kalau lo:
-
Suka RPG dengan cerita dalam
-
Butuh game turn-based yang gak membosankan
-
Lagi nyari pengalaman main game yang ‘nyentuh’
Maka Clair Obscur: Expedition 33 wajib masuk wishlist lo. Tapi siap-siap aja. Ini bukan game buat yang cari hiburan ringan. Ini game buat lo yang kadang merenung sendiri, tengah malam, sambil nanya, “Gue siapa sih sebenarnya?”
Penutup: Expedition 33, Antara Dosa dan Harapan
Gue gak nyangka bakal nulis panjang gini soal game. Tapi ya gimana, Clair Obscur emang punya efek aneh. Dia gak teriak-teriak minta perhatian, tapi sekali lo liat… susah lupa. Dan kadang, itu yang paling bahaya: diam, tapi dalem.
