Merokettinggi.com – Tales of Wind II dan Hype Baru Dunia MMORPG 2025
Aku jujur aja, pertama kali dengar kabar Tales of Wind II rilis, rasanya campur aduk. Antara penasaran, takut kecewa, tapi juga semangat. Karena ya… aku dulu sempat main Tales of Wind yang pertama. Dan game ini tuh bukan sekadar MMORPG biasa, dia kayak punya daya tarik yang bikin betah. Apalagi sekarang katanya grafis anime style makin halus, open world lebih luas, dan sistem pet battle lebih “hidup”.
Lucunya, sebelum nyobain, aku sempat kepo dulu ke TikTok. Banyak banget FYP yang bahas, dari review singkat, komedi receh ala anak warnet, sampai tips leveling cepat. Terus buka IG, ternyata komunitasnya juga rame bikin fanart dan cosplay. Dan di X (Twitter), trending sempat muncul keyword “Tales of Wind II best MMORPG 2025”. Dari situ aku mikir, wah ini bukan hype kaleng-kaleng.
Tapi ya, aku agak ragu juga. Soalnya dulu kan banyak game MMORPG janji muluk tapi ujungnya zonk. Untung pas coba sendiri, aku ngerasa ada bedanya. Tales of Wind II beneran polished. Mulai dari fitur gacha character dan mount, sistem guild lebih solid, sampai event mingguan yang bener-bener bikin pengen login tiap hari. Rasanya kayak ketemu “cinta lama” tapi versi glow-up.
Fitur Baru Tales of Wind II yang Bikin Nagih
Kalau dibandingkan dengan seri pertamanya, Tales of Wind II jelas lebih ambisius. Ada beberapa hal yang langsung bikin player betah:
-
Grafis anime 3D yang lebih detail, mirip kualitas konsol.
-
Map open world luas dengan cuaca dinamis.
-
Sistem pet battle dan mount yang bisa di-upgrade.
-
PvP cross-server yang lebih kompetitif.
-
Event seasonal kolaborasi dengan IP populer.
Komunitas Tales of Wind II di TikTok, IG, dan X
Buat game online, komunitas itu segalanya. Nah, Tales of Wind II ini menang di sisi itu. Dari yang aku lihat:
-
TikTok penuh video daily quest dan konten meme.
-
Instagram dipenuhi fanart, reel tips farming, sampai highlight gacha.
-
X (Twitter) jadi tempat curhat soal drop rate yang kadang ngeselin, tapi juga tempat diskusi update patch.
Komunitasnya terasa hidup, dan jujur aja… ini bikin game lebih asik. Karena main MMORPG tanpa komunitas itu rasanya kayak makan bakso tanpa kuah, kurang greget.
Strategi Marketing Tales of Wind II
Kalau aku lihat, publishernya pinter banget. Mereka gak cuma promosi di iklan formal, tapi benar-benar merangkul komunitas. Kayak:
-
Bagi-bagi kode redeem eksklusif di event TikTok Live.
-
Mengadakan fanart contest di Instagram.
-
Memanfaatkan hashtag trending di X.
Hasilnya? Hype organik yang gede banget. Beda dengan game lain yang promonya berasa maksa.
Apakah Tales of Wind II Worth It Dimainkan di 2025?
Jawabannya, ya. Terutama kalau kamu penggemar MMORPG dengan vibe anime. Tapi tentu ada catatan, kayak microtransaction yang masih terasa agak pay-to-win. Meski begitu, kalau main santai, game ini tetap bisa dinikmati. Dan jujur, aku pribadi merasa bersyukur nemu game ini pas lagi jenuh sama MMO lain.
Kesimpulan
Tales of Wind II bukan cuma sekadar sekuel. Dia kayak bukti kalau MMORPG masih bisa relevan di 2025 asal punya pendekatan yang pas: grafis bagus, gameplay solid, dan komunitas aktif. Kalau kamu lagi cari game buat temenan, grinding rame-rame, atau sekadar nostalgia, ini salah satu pilihan terbaik.












