Merokettinggi.com – Persona 5: The Phantom X – Kok Bisa Ya Game Ini Bikin Aku Lupa Waktu?
Awalnya aku kira game ini cuma sekadar “tambahan rasa” dari seri utamanya—Persona 5. Ya, judulnya aja Persona 5: The Phantom X, kesannya kayak spin-off yang nggak terlalu penting. Tapi setelah nyobain langsung, rasanya kayak nyicip gorengan yang keliatannya biasa tapi dalemnya ada keju meleleh. Wah, nagih parah.
Persona 5: The Phantom X hadir dengan gaya khas Persona yang penuh warna, penuh intrik, dan tetap mempertahankan elemen-elemen utama seperti turn-based battle, dungeon crawling, dan life simulation. Tapi yang bikin beda dan bikin penasaran banget tuh karena sekarang karakternya baru, ceritanya juga berdiri sendiri, dan yang paling asyik… bisa dimainkan di HP dan PC. Jadi nggak perlu duduk anteng di depan konsol terus.
Aku main ini awalnya cuma iseng di kamar kos, niatnya 15 menit doang, eh tau-tau udah jam 2 pagi. Serius. Perasaan campur aduk juga, kayak… “Kok bisa sih game begini bikin aku lupa skripsi?” Tapi ya, justru itu yang bikin aku makin penasaran. Ini game bukan cuma soal lawan monster, tapi juga mikirin kehidupan sehari-hari tokohnya, ngatur jadwal sekolah, sampe hubungan pertemanan. Real banget.
Karakter dan Cerita Baru, Tapi Tetap “Persona Banget”
Persona 5: The Phantom X memperkenalkan karakter utama baru bernama Wonder dan maskot rubah lucu yang disebut Cattle. Dari awal, atmosfer cerita sudah dibikin penuh misteri—ada dunia paralel, ada kekuatan aneh yang bangkit, dan tentu saja… ada Phantom Thieves baru.
Walaupun ceritanya berdiri sendiri, nuansa khas Persona tetap terasa. Setiap karakter punya konflik batin yang kuat, latar belakang emosional, dan cerita personal yang bisa banget bikin baper. Ini bukan sekadar game RPG, tapi lebih kayak nonton drama Jepang interaktif, tapi kamu ikut main di dalamnya.
Gameplay Persona 5: The Phantom X – Beda, Tapi Familiar
Dari segi gameplay, The Phantom X memang agak disesuaikan untuk platform mobile. Tapi tenang, battle system-nya masih turn-based dengan gaya khas Persona. Dungeon-nya dinamis, interaksi antar karakter tetap kuat, dan kamu masih bisa eksplor dunia nyata dan dunia metafora.
Yang menarik, sistem stamina dan daily activity dibuat lebih ringan, cocok buat pemain kasual. Tapi tetep, buat yang suka grinding dan ngulik, game ini juga punya tantangan tersendiri. Intinya: semua pemain bisa nemu tempatnya di sini.
Bisa Dimainkan Gratis, Tapi Worth It Nggak?
Ini yang sering ditanyain temen-temenku: “Gratis? Jangan-jangan pay to win nih?” Jujur aja, aku juga sempet skeptis. Tapi setelah main, ternyata sistem monetisasinya nggak mengganggu. Masih bisa progress tanpa harus top up, asal sabar dan nikmatin prosesnya.
Kalau pun kamu mau top up, ya opsional banget. Nggak wajib. Dan dibanding banyak game mobile lain yang suka maksa, Persona 5: The Phantom X terasa lebih adil dan seimbang.
Kenapa Persona 5: The Phantom X Layak Dicoba?
-
Visual anime yang keren dan smooth di HP kelas menengah
-
Cerita baru yang tetap kuat dan emosional
-
Battle system turn-based khas Persona
-
Bisa main di mobile atau PC, cocok buat yang mobilitas tinggi
-
Cocok buat yang baru kenal Persona, nggak harus main versi sebelumnya
Pengalaman Pribadi yang Nggak Bisa Dilupain
Salah satu momen paling ngena waktu aku gagal nyelametin salah satu karakter di dungeon karena terlalu fokus grinding. Rasanya tuh kayak… nyesel, sedih, dan marah sama diri sendiri. Tapi di situlah letak keindahannya. Game ini ngajarin kalau waktu dan keputusan itu penting. Sama kayak hidup.












