Kontroversi Karakter Anonim: Merah Putih One For All Tuding Pakai Asset Marketplace Tanpa Izin
Jujur aja, berita tentang kontroversi Merah Putih One For All ini bikin kepala agak pening. Di satu sisi, animasi dengan semangat nasionalis ini sempat bikin orang bangga. Tapi di sisi lain, muncul tudingan kalau karakter anonim dalam animasi Merah Putih: One For All katanya pakai asset marketplace tanpa izin. Kayak ketiban durian runtuh, tapi duriannya busuk.
Di media sosial, khususnya X dan TikTok, perbincangan soal asset ilegal dalam animasi ini langsung meledak. Ada yang bikin thread panjang, ada yang cuma kasih komentar pendek: “kok bisa sih proyek segede ini pakai barang marketplace?” Dan lebih parahnya, beberapa postingan bahkan ngasih bukti perbandingan visual. Kalau dilihat sepintas, memang mirip banget sama asset yang biasa dijual di platform kreator 3D. Jadi, orang-orang makin yakin kalau ada yang nggak beres.
Rasanya campur aduk sih, antara bangga karena ada karya anak bangsa yang bisa go internasional, tapi juga malu kalau tuduhan ini beneran valid. Apalagi ini bawa nama Merah Putih, simbol nasionalisme. Kalau sampai benar-benar terbukti “pinjam” asset tanpa izin, bisa jadi bumerang besar. Gimana nggak? Netizen Indonesia itu kalau udah kecewa, komentarnya bisa lebih tajam dari golok pasar malam.
Tudingan Asset Marketplace Tanpa Lisensi
Beberapa akun kreator 3D di luar negeri juga sempat nimbrung. Mereka ngerasa heran kenapa karya dengan nilai nasionalisme tinggi justru pakai elemen instan. Padahal biasanya studio besar punya tim artist sendiri. Dari sini muncul spekulasi kalau studio animasi di balik Merah Putih: One For All mungkin kekurangan waktu atau dana.
Fakta dari Media Sosial yang Muncul
Kalau dihitung-hitung, ada beberapa fakta nyata yang sempat viral:
-
Screenshot perbandingan model karakter dengan asset marketplace.
-
Komentar kreator internasional soal hak cipta.
-
Reaksi emosional netizen Indonesia: antara marah, malu, atau pura-pura cuek.
Rasa Bingung Netizen di Balik Nasionalisme
Banyak yang bilang: “loh, kita tuh bangga sama animasi ini, tapi kok kayak gini jadinya?” Ada rasa takut salah kalau ikutan bela, tapi juga gak enak kalau cuma nyinyir. Mirip kayak orang nonton final bola, udah semangat teriak-teriak, eh timnya kalah karena gol bunuh diri.
Kenapa Isu Ini Jadi Penting
-
Menggunakan asset tanpa izin bisa merusak reputasi karya.
-
Nama besar Merah Putih bisa tercoreng.
-
Potensi pelanggaran hak cipta internasional.
-
Masyarakat jadi makin skeptis sama industri animasi lokal.
Harapan untuk Animasi Merah Putih One For All
Tapi ya, di balik semua ini, ada juga yang bersyukur isu ini keangkat sekarang, biar bisa jadi pelajaran buat project berikutnya. Banyak kreator lokal yang jago banget, tinggal dikasih kesempatan. Jadi sebenarnya, kalau masalah ini bisa diselesaikan dengan baik, masih ada harapan buat ngebalikkan keadaan.












