Merokettinggi.com – Felix86 Bawa Steam & Witcher 3 ke RISC-V Lewat Emulasi Pintar
Jujur, pertama kali dengar kabar Felix86 bawa Steam dan Witcher 3 ke RISC-V lewat emulasi pintar, saya agak ragu. Masa iya? Bukannya RISC-V itu lebih sering dipakai buat eksperimen akademis, sistem embedded, atau proyek riset? Tapi ternyata, kabar ini beneran bikin heboh. Witcher 3, yang terkenal berat dan penuh detail, bisa jalan lewat emulasi RISC-V. Steam pun ikut dibawa. Saya sempet mikir, “wah, jangan-jangan bakal jadi sekadar demo iseng?”
Saya coba cari info lebih lanjut, dan ternyata bukan sekadar gimmick. Felix86 benar-benar berhasil bikin emulator cerdas yang memungkinkan aplikasi berat kayak Steam dan game AAA berjalan di RISC-V. Ada rasa bangga, tapi juga agak bingung—kok bisa ya? Sementara saya aja, pas dulu nyoba main Witcher 3 di laptop lama, kipasnya bunyi kayak pesawat mau take off.
Perasaan campur aduk. Seneng karena ada terobosan, tapi juga was-was. Soalnya, ekosistem RISC-V kan masih muda banget. Tapi di sisi lain, ada rasa lega juga, karena akhirnya arsitektur open-source ini nunjukin taringnya di dunia gaming PC. Bisa jadi awal revolusi. Ya, kayak tetangga yang dulu diremehin, eh tiba-tiba bawa pulang piala lomba kampung.
Emulasi Pintar Jadi Kunci
Felix86 nggak sekadar bikin emulator biasa. Dia nerapin optimisasi khusus yang bikin instruksi x86 bisa dialihbahasakan dengan lebih efisien di RISC-V. Jadi bukan cuma “jalan asal jalan”, tapi ada kecerdasan tambahan.
Witcher 3 di RISC-V, Mimpi atau Nyata?
Bayangin aja, Witcher 3 yang penuh dunia luas, dialog, dan grafis detail, bisa muncul di layar mesin berbasis RISC-V. Emang masih ada keterbatasan performa, tapi secara teknis ini langkah besar.
Dampak ke Ekosistem Gaming
Kalau langkah ini berlanjut, ada kemungkinan:
-
Game populer bisa makin mudah di-porting ke platform baru.
-
Developer indie punya ruang eksplorasi lebih luas.
-
Konsumen bisa nikmatin variasi hardware alternatif selain x86 dan ARM.
Tantangan yang Masih Mengintai
Tentu aja, perjalanan ini belum mulus. Masih ada masalah stabilitas, optimisasi grafis, dan kompatibilitas library. Bahkan ada yang bilang, “ya ampun, jangan sampe cuma jadi eksperimen setengah jalan.” Tapi kalau terus dikembangin, ini bisa jadi tonggak sejarah.
Komunitas dan Harapan
Yang menarik, Felix86 juga melibatkan komunitas. Banyak developer open-source ikut nimbrung, ngasih masukan, bahkan nyumbang kode. Jadi bukan sekadar proyek pribadi, tapi sudah jadi gerakan bareng-bareng.












