Merokettinggi.com – Mobile Legends Dominasi—48,99 % Gamer RI Masih Setia Menyandangnya
Jujur, saya sempat bingung waktu baca data terbaru soal Mobile Legends. Katanya, sampai pertengahan 2025 ini, sekitar 48,99% gamer Indonesia masih menjadikan MLBB sebagai pilihan utama. Padahal, di luar sana game lain kayak PUBG Mobile, Free Fire, sampai Honor of Kings makin agresif. Tapi ya itu tadi, Mobile Legends entah kenapa masih jadi rumah buat hampir setengah gamer RI.
Saya pribadi pernah ngalamin dilema itu. Dulu pas teman-teman rame pindah ke game baru, saya coba ikut-ikutan. Tapi rasanya… ya nggak sama. Ada semacam rasa kehilangan. Kayak kangen suasana warung kopi tempat biasa main bareng, bercanda, sampai debat gara-gara kalah push rank. Jadi pas balik lagi ke Mobile Legends, ada rasa lega. Kayak pulang ke kampung halaman setelah muter-muter kota besar.
Dan kalau ngomongin gamer Indonesia, sebenarnya bukan cuma soal grafik atau fitur game. Tapi komunitas, rasa kebersamaan, dan gampangnya akses. Bayangin aja, di angkot, di kampus, di warung pecel lele, semua orang bisa aja tiba-tiba buka MLBB. Inilah kenapa menurut banyak analis, dominasi Mobile Legends di Indonesia nggak cuma soal angka, tapi sudah jadi bagian budaya digital.
Mengapa Mobile Legends Masih Jadi Pilihan Utama
Ada beberapa alasan kenapa Mobile Legends masih dominan:
-
Akses mudah, bahkan HP kelas menengah masih kuat main.
-
Update rutin dari Moonton bikin pemain nggak gampang bosan.
-
Komunitas gede banget, dari anak sekolah sampai bapak-bapak.
-
Turnamen e-sport lokal sampai internasional masih hidup.
-
Nostalgia, buat pemain lama rasanya susah ditinggalin.
Dominasi 48,99 Persen Gamer Indonesia
Angka 48,99% ini bukan main-main. Hampir separuh gamer RI berarti puluhan juta orang. Data Google Trends juga nunjukin kata kunci Mobile Legends Indonesia masih jadi yang paling banyak dicari di kategori game mobile. Bahkan, di beberapa daerah, tingkat pencarian MLBB jauh mengalahkan game battle royale populer.
Mobile Legends vs PUBG Mobile dan Free Fire
Banyak yang bilang kalau MLBB itu udah ketinggalan zaman. Tapi kenyataannya, PUBG Mobile dan Free Fire masih belum bisa menggeser sepenuhnya. PUBG memang punya grafik realistis, tapi butuh HP spek tinggi. Sementara Free Fire sempat booming, tapi tren mulai turun setelah munculnya alternatif baru. Mobile Legends masih aman dengan player base loyal.
Pendekatan Komunitas yang Beda
Salah satu keunggulan MLBB adalah cara mereka merawat komunitas. Ada event regional, skin eksklusif, bahkan kolaborasi lokal dengan budaya Indonesia. Saya masih ingat pas ada skin Gatotkaca—bangga banget rasanya, kayak nama daerah kita diangkat ke level global.
Mobile Legends Jadi Budaya Digital
Mau nggak mau, Mobile Legends sudah jadi bagian gaya hidup. Sama kayak orang nongkrong sambil ngopi, atau ngobrol bola di warung. Mobile Legends jadi bahan obrolan sehari-hari. Kadang malah bikin konflik kecil, kayak ribut sama teman gara-gara nggak mau ngisi role tank. Tapi ya justru itu serunya.
Kesimpulan
Dengan dominasi 48,99% gamer Indonesia, Mobile Legends masih jadi raja di 2025. Bisa dibilang, bukan cuma game, tapi udah jadi budaya digital. Entah sampai kapan bertahan, tapi jelas MLBB punya tempat spesial di hati pemain Indonesia.












