Merokettinggi.com – Jujur, awalnya saya agak ragu mau datang ke Festival Gaming Nusantara tahun ini. Soalnya, pernah kejadian, datang ke event game lokal malah berasa kayak pameran kosong—nggak rame, nggak hidup. Tapi pas liat rundown tahun ini, ada lomba game lokal, workshop developer, pameran VR, sampai diskusi komunitas. Wah, ini sih beda.
Begitu nyampe di lokasi, rasanya kayak masuk ke dunia lain. Stand-stand game lokal berjajar, ada yang bikin game bertema budaya, ada yang fokus ke e-sport, bahkan ada yang gabungin keduanya. Saya ketemu developer muda dari Bandung yang baru rilis game petualangan bertema legenda Sunda. Katanya, ide ini dia garap bareng teman-teman kampus gara-gara sering ngobrol di warung kopi.
Yang bikin makin seru, workshop developer-nya nggak kaku. Nggak cuma presentasi teori, tapi benar-benar buka laptop bareng, ngoprek engine, sambil bercanda. Saya sempat ikut sesi “Membuat Game Lokal Siap Go Internasional” dan jujur… sempat panik. Takut salah coding di depan mentor. Tapi lega banget, ternyata semua peserta di sana saling support.
Lomba Game Lokal Jadi Pusat Perhatian
Lomba ini bukan sekadar ajang pamer karya. Banyak peserta datang dari kota kecil, bawa ide segar yang belum pernah ada di pasaran. Beberapa juri bahkan bilang kualitasnya udah setara game indie luar negeri.
Workshop Developer yang Interaktif
Di workshop, peserta belajar langsung dari praktisi. Materinya meliputi:
-
Optimasi performa game untuk platform mobile
-
Storytelling yang relevan dengan budaya lokal
-
Monetisasi game tanpa mengganggu gameplay
Kolaborasi Antar Komunitas
Banyak komunitas game lokal dan developer indie yang akhirnya ketemu di sini. Mereka tukar ide, bahkan langsung bikin rencana proyek bareng di tempat.
Potensi Game Lokal di Pasar Global
Data terbaru menunjukkan peningkatan minat pemain internasional terhadap game dengan tema unik dari Indonesia. Festival ini jadi jembatan untuk memperkenalkan karya-karya tersebut.
Harapan untuk Tahun Depan
Kalau tahun depan lebih banyak brand besar yang support, saya yakin Festival Gaming Nusantara bisa jadi magnet industri kreatif, bukan cuma untuk gamer, tapi juga investor.












