Merokettinggi.com – Gubernur Sulut Resmikan Warbiasa Governor League 2025: Game Lokal Wardeka Dipertandingkan
Entah kenapa, waktu lihat berita Gubernur Sulawesi Utara meresmikan Warbiasa Governor League 2025, rasanya tuh campur aduk. Antara bangga, penasaran, dan jujur aja—sedikit minder. Bayangin aja, ada liga e-sport resmi tingkat provinsi, yang enggak cuma jadi ajang game biasa, tapi juga ngebawa game lokal Indonesia bernama Wardeka ke tengah panggung. Ini bukan cuma soal menang-kalah, tapi udah kayak nonton mimpi orang kampung yang tiba-tiba jadi nyata di depan mata.
Sebagai anak yang dulu ngumpet-ngumpet main di warnet pinggiran Manado, liat Wardeka sekarang dipertandingkan resmi—di depan pejabat pula—bikin mikir: “Dulu kita main game dibilang buang waktu, sekarang game malah jadi jalur prestasi.” Saya inget betul pertama kali nyobain Wardeka pas masih versi beta. Masih banyak bug, kadang karakter bisa nyangkut di pohon. Tapi serunya tuh asli. Beda. Game ini punya napas lokal, dari cara ngomong karakternya, sampai desain kotanya yang mirip pasar tradisional.
Pas Gubernur Sulut akhirnya nyalain tombol simbolis pembukaan Warbiasa League itu, ada rasa kayak… lega gitu. Dunia game lokal akhirnya dapat panggung yang pantas. Kita enggak perlu terus-terusan lihat game luar negeri jadi raja. Ada rasa haru juga, apalagi waktu liat anak-anak muda antre masuk venue dengan seragam tim e-sport lokal mereka. Sumpah, ini lebih heboh dari konser K-pop.
Wardeka, Game Lokal yang Bikin Bangga
Wardeka itu singkatan dari Warisan Budaya Nusantara. Game bergenre aksi-petualangan ini dibuat sama anak-anak muda Indonesia, dan tahun 2025 ini masuk dalam daftar 5 besar game lokal dengan jumlah unduhan terbanyak di Asia Tenggara. Enggak main-main. Wardeka juga udah masuk daftar game dengan tingkat partisipasi turnamen tertinggi di Indonesia menurut data Google Trends dua kuartal terakhir.
Warbiasa Governor League 2025 Jadi Gebrakan Sulut
Warbiasa League bukan sekadar turnamen. Ini adalah langkah politik dan budaya yang strategis. Gubernur Sulut bahkan bilang kalau ajang ini jadi cara baru untuk menjaring prestasi anak muda. E-sport dianggap setara dengan olahraga konvensional seperti futsal atau badminton.
Beberapa hal menarik dari Warbiasa League:
-
Ada lebih dari 800 peserta dari seluruh Sulawesi Utara
-
Total hadiah mencapai 300 juta rupiah
-
Disiarkan langsung di platform digital dan TV lokal
Suasana Lokal Rasa Internasional
Yang bikin Warbiasa ini beda, adalah penyelenggaraannya. Venue-nya dihias pakai ornamen khas Minahasa. MC-nya pakai logat lokal. Bahkan saat pertandingan final, backsound-nya pakai musik kolintang modern. Jadi, ini tuh bukan cuma kompetisi, tapi juga pertunjukan budaya yang dibungkus teknologi.
Dampak Besar untuk Komunitas Game Lokal
Wardeka jadi lebih dari sekadar game. Ia membuka peluang kerja, mulai dari caster, streamer, tim kreatif, sampai UMKM lokal yang jualan snack di venue. Banyak dari mereka yang dulu skeptis sama dunia game, sekarang malah pengin tahu lebih jauh soal industri ini. Dan ya, walaupun belum semua paham, setidaknya sekarang game bukan lagi dianggap “cuma mainan”.
Kenapa Ini Layak Dirayakan
Ada masanya kita cuma bisa iri lihat negara lain bangga sama game buatan mereka. Tapi sekarang? Kita punya Wardeka, kita punya Warbiasa League. Dan kita punya generasi muda yang berani mimpi besar, sambil tetap bawa identitas lokal. Nggak usah nunggu dukungan dari luar, karena kita bisa mulai dari rumah sendiri.
Saya sih cuma bisa bilang satu hal: jangan sampai momen ini lewat begitu aja. Ini baru permulaan.












